Blogroll

Wednesday, January 6, 2016

Fisiologi Alat-Alat Kandungan

Dalam masa kanak-kanak, indung telur masih istirahat, belum berfaal dengan baik. Setelah akil baliq, maka terjadilah perubahan-perubahan besar pada seluruh tubuh wanita. Pubertas tercapai pada usia sekitar 12-16 tahun, namun hal ini dipengaruhi oelh keturunan, bangsa, iklim, dan lingkungan. Ciri khas kedewasaan manusia ditandai dengan adanya perubahan-perubahan siklik pada alat kandungan sebagai persiapan untuk suatu kehamilan. Peristiwa penting tersebut ditandai dengan datangnya haid, yaitu pengeluaran darah tiap bulan dari dalam rahim. Selain itu, pada ketiak dan alat kemaluan luar tumbuh rambuh, buah dada (payudara) bertambah besar, panggul dan pinggul menjadi luas, sehingga tubuh remaja putri mulai memasuki kurun waktu reproduktif, artinya masa mendapatkan keturunan yang berlangsung kira-kira 30 tahun.
Haid yang pertama kali terjadi disebut menarche. Setelah masa reproduksi, wanita masuk dalam masa klimakterium yang terjadi secara berangsur-angsur di mana haid akan menjadi tidak teratur, lalu akhirnya berhenti sama sekali sesuai dengan lanjutnya usia. Keadaan ini disebut menopause (stop haid)
Perubahan-perubahan yang kompleks dan harmonis ini diatur oleh serebrum, hipotalamus, hipofise, alat-alat kandungan, korteks adreal, kelenjar tiroid, dan kelenjar-kelenjar lainnya.

FISIOLOGI HAID

Pada wanit yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat kandungannya, dan ini disebut haid. Ada yang menyebutnya mensis, menstruasi, datang bulan, kain kotor, atau period.
Pada siklus haid, mukosa rahim dipersiapkan secara teratur untuk menerima ovum yang dibuahi setelah terjadinya ovulasi, keadaan ini dikontrol oleh hormon-hormon yang yang dideteksi dalam air kemih. Yang diperiksa adalah air kemih 24 jam dan diukur kadar estriol dan pregnandiolnya.

Fisiolgi Haid


Satu siklur haid dibagi atas beberapa fase (stadia)
  1. Stadium menstruasi (deskuamasi) : 3-7 hari
  2. Stadium proliferasi : 7-9 hari
  3. Stadium sekresi : 11 hari
  4. Stadium premenstruasi : 3 hari 
 
 
Skema Fase Siklus Haid


 

HORMON-HORMON SIKLUS HAID

  •  FSH (Follicle Stimulating Hormone) dikeluarkan oleh hipofise lobus depan
  • estrogen dihasilkan ovarium
  • LH (Luteinizing Hormone)dihasilkan hipofise, dan
  • Progesteton dikeluarkan oleh indung telur.
Setelah selesai haid, oleh pengaruh hormon FSH dan estrogen, selaput lendir rahim (endometrium) menjadi semakin tebal. Bila terjadi ovulasi, berkat pengaruh progesteron selaput ini menjadi lebih tebal lagi, dan kelenjar endometrium tumbuh berkeluk-keluk. Bersamaan dengan itu, endometrium menjadi lebih lembek seperti karet berbusa dan melakukan persiapan-persiapan supaya sel telur yang telah dibuahi dapat bersarang. Bila tidak ada sel telur bersarang, endometrium ini terkelupas dan terjadi pendarahan yang disebut haid.

Siklus Haid

Siklus (daur) haid yang klasik adalah 28 hari, sedangkan pola haid dan lamanya perdarahan haid bergantung pada tipe wanita, dan biasanya 3-8 hari.

OVULASI (PENGELUARAN SEL TELUR)

Kapan terjadinya ovulasi atau keluarnya sel telur dari indung telur perlu kita ketahui untuk menentukan masa/hari subur seorang wanita, karena kehamilannya hanya mungkin terjadi bila sanggama (koitus) dilakukan pada sekitar saat ovulasi. Biasanya ovulasi terjadi kira-kira 14 hari sebelum hari yang akan datang. Dengan kata lain, di antara dua haid yang berurutan, indung terlur akan mengeluarkan oum, setiap kali satu ovarium kanan dan lain kali dari ovarium kiri.
Cara menentukan adanya ovulasi :
  • Biopsi endometrium
  • Shu basal badan
  • Sitologi vaginal
  • Getah serviks
  • pH getah vagina
  • Endoskopi.

0 komentar:

Post a Comment